Site Translator

Google

Selasa, Oktober 20, 2009

PENDAPAT SAYA TENTANG SEMBILAN POTENSI KEKELIRUAN YUDHOYONO YANG DITULIS OLEH EEP SAEPULLOH FATAH


Indonesia adalah negara demokrasi, maka pendapat dari Bapak Eep Saepulloh tentang Pak SBY adalah hal yang wajar dan tidak melanggar norma hukum di Indonesia. Karena dalam UUD 1945 pun di jelaskan bahwa setiap warga negara berhak untuk mengeluarkan pendapat, asalkan pendapatnya itu tidak merugikan pihak lain.


Dalam tulisannya di kolom koran tersebut Bapak Eep Saepulloh menyebutkan bahwa ada sembilan potensi kekeliruan yang dapat dilakukan oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dalam masa pemerintahannya di periode 2009-2014 mendatang. Menurut saya hal itu patut di acungi dua jempol karena itu menandakan bahwa Bapak Eep sangat memperhatikan kondisi bangsa Indonesia selama ini dan beliau tidak ingin kesalahan dimasa lampau terulang lagi sehingga bangsa Indonesia bisa menjadi terpuruk lagi.


Bapak Eep Saepullah membagi kesembilan potensi kekeliruan SBY menjadi 3 bagian yaitu : tiga potensi pertama dibentuk oleh sikap akomodatif SBY yang berlebihan. Hal ini menurut saya adalah memang benar karena dalam memajukan negara perlu adanya koalisi, tidak hanya perlu dijalankan oleh satu golongan saja harus saling bekerja sama. Namun jangan sampai hal itu melupakan tujuan utama membangun negeri dan tidak hanya mementingkan urusan politis saja. Tindakan Pak SBY dalam memjalin koalisi dengan beberapa partai besar dianggap wajar karena untuk mendapat dukungan sehingga tidak terjadi kecemburuan dari partai besar sehingga perwakilan dari partai-partai itu ditempatkan pada tempat yang semestinya. Namun kadang pak SBY tidak memperhatikan kompetensi yang ada pada para pejabat negara sehingga banyak masalah yang tidak dapat terselesaikan.


Tiga potensi berikutnya menurut Pak Eep Saepullah dibentuk oleh cenderung melemahnya kepemimpinan Pak SBY. Tentang hal ini saya kurang sependapat dengan Pak Eep karena menurut saya SBY telah berhasil memperbaiki dan membangun bangsa ini dari keterpurukan kepemimpinan periode yang lalu Beliau terbukti telah berhasil membuat beberapa program yang bisa memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentang kasus Lapindo menurut saya Pak SBY tidak harus di salahkan seratus persen karena dalam kasus ini memang banyak melibatkan beberapa pihak dan tidak hanya Presiden yang bertanggung jawab akan terjadinya musibah Lapindo. Pak SBY telah berusaha untuk mencari solusi dari permasalahan itu, namun mungkin banyak oknum yang terlibat sehingga berbagai bantuan pemerintah di selewengkan.

Tiga potensi terakhir dihasilkan oleh keterbatasan kemampuan Pak SBY berhadapan dengan tarikan – tarikan politik di sekitarnya. Menurut saya hal itu sangat manusiawi, karena setiap manusia tidak ada yang sempurna dan memiliki keterbatasan. Tentang pidato Pak SBY di Marriot menurut saya memang terlalu banyak menyinggung tentang ancaman teroris kepada pak SBY dengan menunjukan foto dirinya yang menjadi target latihan penembakan teroris di Kalimantan. Hal itu wajar saja, karena beliau secara tidak langsung ingin memberikan peringatan kepada masyarkat bahwa dirinya saja yang dijaga 24 jam oleh staf keamanan saja masih berhati-hati terhadap ancaman teroris apalagi masyarakat biasa, pastinya harus lebih siap siaga menghadapi ancaman teroris kapan saja dimana saja.


Pendapat Eep tentang salah pilihnya Pak SBY yang memilih Wapres yang tidak berpolitik menurut saya tidak seratus persen benar. Karena itu merupakan hasil keputusan dan persetujuan dari Partai Demokrat dan dukungan dari beberapa partai pendukungnya bukan atas pilihan Pak SBY sendiri. Walaupun banyak oposisi tapi masih banyak juga yang mendukung kepemimpinan Pak SBY.


Harapan saya semoga dikepemimpinan Pak SBY di periode berikutnya bisa lebih baik lagi dan Indonesia bisa lebih maju. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Kesempurnaan hanyalah milih Allah dan kekurangan adalah milik kita sebagai manusia.



Dibuat oleh : Ayi Suhendar

Semester : 2

Kampus : JEC STIE Pertiwi